21 April 2009

Arti Ungkapan

1) Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan

(Artinya: Bersama - sama berbahagia, bersama - sama menderita)

2) Ada gula ada semut
(Artinya: Orang yang kaya/banyak harta sering dikunjungi orang)

3) Ada aku dipandang hadap, tiada aku pandang belakang
(Artinya: Di depan bermulut manis, dibelakang perkataannya busuk)

4) Adat gunung tempatan kabut
(Artinya: Kepada yang pandai kita bertanya dan kepada yang kaya kita meminta/meminjam)

5) Anak baik menantu molek
(Artinya: Memperoleh bermacam - macam keuntungan)

6) Anjing galak, babi berani
(Artinya: Kedua belah pihak masing - masing sama berani)

7) Anjing mengulangi bangkai
(Artinya: Pelacur mengulangi menjalani profesinya)

8) Air besar batu bersibak
(Artinya: Bila ada bahaya atau malapetaka, tiap - tiap orang biasanya mencari kaumnya atau keluarganya atau bangsanya atau kalanganya)

9) Air susu dibalas dengan air tuba
(Artinya: Kebaikan dibalas dengan kejahatan)

10) Air tenang menghanyutkan
(Artinya: Orang yang diam banyak pengetahuannya)

11) Air cucuran atap jatuhnya kepelimbahan juga
(Artinya: Tingkah laku anak meniru tingkah laku orang tuanya)

12) Air yang tenang jangan disangka tiada berbahaya
(Artinya: Orang pendiam jangan dianggap penakut atau dapat dipermainkan)

13) Air yang dingin juga dapat memadamkan api
(Artinya: Perkataan yang lemah - lembut dapat menenangkan orang yang sedang marah dan panas hati)

14) Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
(Artinya: Makan dan minum terasa tak enak karena hati sedang gelisah)

15) Air beriak tanda tak dalam
(Artinya: Banyak bicaranya tetapi tidak banyak pengetahuannya atau pengalamannya)

16) Bagai ayam bertelur di padi
(Artinya: Hidup senang tak kekurangan sesuatu apapun)

17) Bagai Anjing menggonggong (menyalak) di ekor gajah
(Artinya: Seorang yang hina - dina melawan seorang yan mulia dan berkuasa)

18) Bagai memakai baju pinjaman (dipinjam)
(Artinya: Kelihatan tidak patut dan canggung apabila tingkah - laku kita tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya)

19) Bagai balam dengan ketitiran
(Artinya: Selalu berselisih, tak dapat bersatu padu)

20) Bagai baling - baling di atas bukit
(Artinya: Berpikiran tidak tetap, selalu dapat dipengaruhi orang)

21) Bagai kuku dengan daging
(Artinya: Kasih - sayang yang tak terhingga)

22) Bagai si lumpuh pergi merantau
(Artinya: Melakukan suatu pekerjaan yang tidak mungkin dikerjakan, tidak mungkin pula memberikan hasil)

23) Banyak habis, sedikit sedang
(Artinya: Uang/harta yang banyak akan habis juga terpakai, sedangkan uang/harta yang sedikit dapat juga mencukupi. Cukup atau tidaknya uang/harta seseorang bergantung pada hemat atau borosnya orang tersebut)

24) Bagai berpijak di bara hangat
(Artinya: Orang yang gelisah karena kemalangan atau terganggu pikirannya)

25) Bau busuk tiada berbangkai
(Artinya: Celaan/hinaan yang tidak benar karena tidak ada buktinya)

26) Baunya setahun pelajaran
(Artinya: Bau yang teramat sangat)

27) Bapak burik, anaknya tentu rintik
(Artinya: Sedikit banyak sifat seseorang akan turun kepada anaknya)

28) Bergantung pada akar lapuk
(Artinya: Mengaharapkan bantuan kepada seseorang yang sama sekali tidak dapat memberi bantuan)

29) Belum beranak sudah berbesan
(Artinya: Belum berhasil mendapatkan sesuatu , tetapi sudah merasa berhasil)

30) Belum beranak sudah ditimang
(Artinya: Belum berhasil mendapatkan sesuatu , tetapi sudah merasa berhasil)

31) Belum berkuku hendak mencubit
(Artinya: Belum berkuasa tetapi sudah mencari - cari kesalahan orang)

32) Bayang - Bayang sepanjang badan
(Artinya: Perbuatan kita harus sesuai dengan kekuatan dan keadaan kita sendiri)

33) Bayang - bayang sepanjang tubuh
(Artinya: Mengharapkan sesuatu yang belum tentu diperoleh)

34) Beranak tiada berbidan
(Artinya: Menderita kesusahan karena kebodohan)

35) Berbilang dari esa, mengaji dari alif
(Artinya: Mengerjakan sesuatu harus dari permulaan, kemudian berangsur - angsur sampai selesai)

36) Buka kulit ambil isi
(Artinya: Merundingkan sesuatu dengan terus terang, tidak ada hal - hal yang disembunyikan oleh kedua belah pihak)

37) Dapat durian runtuh
(Artinya: Mendapat keuntungan yang besar tanpa bersusah - payah)

38) Dapat karun timbul
(Artinya: Mendapat keuntungan yang besar tanpa bersusah - payah)

39) Dapat kopi pahit
(Artinya: Mendapat teguran/peringatan yang keras dari pimpinan/atasannya)

40) Disangka tiada akan mengaram, ombak yang kecil diabaikan
(Artinya: Kelalaian/kesalahan yang kecil dapat berubah menjadi bencana yang besar dan membinasakan)

41) Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu
(Artinya: Ucapannya sangat manis, tetapi hatinya sangat jahat)

42) Di luar merah, di dalam pahit
(Artinya: Ucapannya sangat manis, tetapi hatinya sangat jahat)

43) Duduk meraut ranjau, berdiri melihat musuh
(Artinya: Terus - menerus bekerja, tak suka membuang waktu)

44) Digenggam takut mati, dilepas takut terbang
(Artinya: Sesuatu hal yang sangat pelik/sukar, karena apabila dibuang atau disimpan sama - sama merugikan)

45) Habis manis sepah dibuang
(Artinya: Suatu barang atau seseorang yang tidak dipedulikan atau dilupakan karena tidak ada lagi manfaatnya)

46) Hendak tinggi terlalu jauh, hendak panjang terlalu patah
(Artinya: Baranh siapa dengan sengaja berbuat kesalahan/keangkuhan akhirnya akan celaka juga)

47) Hidup segan mati tak mau
(Artinya: Hidup penuh penderitaan karena menderita penyakit yang berkepanjangan)

48) Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah
(Artinya: Selama kita hidup harus patuh pada hukum dan aturan - aturan, karena kita akan mempertanggungjawabkannya ketika meninggal)

49) Hilang tentu rimbanya, mati tentu kuburnya
(Artinya: Suatu masalah yang jelas dan tuntas)

50) Hilang di mata, di hati jangan
(Artinya: Walaupun tak dapat dipandang/dilihat lagi, tetapi hendaknya selalu diingat di dalam hati)

Tidak ada komentar: