10 Agustus 2008

Cinta Sekolah

Tanya

Minta tolong ya bu, aku bingung mesti gimana. Ceritanya: Anakku yang sulung (Laki2 4,5 tahun), belakangan lagi cinta berat sama sekolahnya. Awalnya aku ikutan senang, tidak perlu repot2 membangunkan pagi2, suruh mandi dan sarapan, karena dia dengan semangat 45 akan bangun, lalu sarapan dan mandi. Masalah baru muncul 2 minggu terakhir ini. Walaupun hari sekolahnya Senin-Jumat, hari Sabtu pun dia tetap harus ke sekolah. Kami (aku dan suami) sudah mencoba untuk menjelaskan kalau Sabtu Kakak libur, dan disekolah tidak ada Bapak/Ibu guru dan temen2. Tapi si Kakak tetap maksa, katanya tidak lama2 kok mi, Kakak cuma mau ajak Abi, Ummi dan Adek jalan2 lihat sekolah Kakak. Alhasil sudah 2 kali Sabtu selalu diisi acara Tour Sekolah dengan si Kakak sebagai guide. Lalu bu, Kamis dan Jumat ini sekolahnya libur tengah semester, tapi dari kemaren dan hari ini si Kakak sudah maksa plus setengah memaksa aku buat tetap mengantar dan menemani dia main ke Sekolahnya. Ada yang pernah punya pengalaman sama yang sama ? [Tn]

Jawab

Walaupun aku belum punya pengalaman, aku ingin kasih saran saja - bagaimana kalau didukung saja kecintaan si Abang atas sekolahnya. Berarti kan dia enjoy sekolah sampai2 Sabtupun mau masuk juga, paling2 hal ini akan berlangsung beberapa saat, nanti juga akan bosan sendiri. Soalnya, ada kan saat2 dimana kita lagi semangat2nya melakukan sesuatu atau cerita sesuatu tapi lingkungan kita tidak mendukung atau tidak merespon, yang ada kita jadi ciut, malas dan tidak bersemangat lagi, kasihan kan si Abang kalau ini terjadi, nanti malah mamanya juga yang bingung kalau sikecil berubah. [Rq]

Dulu kakakku pun mengalami hal ini. Berlangsung sekitar sebulan dan aku juga dapat giliran mengikuti si "keponakan" tour sekolah. Ternyata, ketahuan juga ternyata ponakanku itu senang dengan kegiatan dan benda2x yang ada di sekolah dan dia menunjukkan kalau dia bangga dengan sekolahnya dengan cara seperti itu, mengajak keluarganya ke sekolah pas sabtu, libur - tidak lama juga, di sekolah cuma menunjukkan tempat2x kegiatan sekolah saja. Kita turutin saja kemauannya apa dan Alhamdulillah aku lihat bantu dia juga untuk rasa percaya dirinya di sekolah (krn merasa kenal betul dengan sekolahnya kali' ya). [Pt]

Alya (4.3 bl) juga begini waktu baru masuk sekolah, excited sekali. Kebetulan sekolahnya tidak jauh dari rumah, dan kalau kita mau pergi selalu lewat depan sekolahnya. Waktu liburan sekolah, dia maksa mau sekolah, sudah dijelaskan kalau tidak ada temen2nya tetap saja, akhirnya terpaksa kita antar kesekolahnya dan dia enjoy main. Hari berikutnya ketika dia minta lagi, aku bilang kalau sekolahnya libur, teman2 dan ibu guru waktunya istirahat dan main di rumah. Yuuk, kita main saja dirumah, enak bisa sambil nonton film. Barulah ia mau. Coba saja mbak, diajak main yang menarik hati dia. Mungkin juga dia begitu karena kangen dengan suasana sekolah dan teman2nya. [Ra]

Anakku yang besar juga senang sekali dengan sekolah. Pokoknya kalau sakit pun tetap maksa mau sekolah terus. Kalau untuk mengatasinya aku kasih tahu kalau sekolah dia itu dari hari Senin-Jumat saja karena kalau weekend guru2nya juga mau istirahat sama keluarganya dirumah. Dan ayah juga kalau sabtu minggu dirumah. Kalau ada libur khusus dari kalender atau dari sekolah, biasanya setelah dikasih tahu laporan dari gurunya saya langsung kasih tahu kakak kalau hari itu tidak sekolah karena libur dan di sekolah tidak ada siapa2. Biasanya anak2 senang sekali ke sekolah karena di sekolah memang banyak teman2nya dan mungkin dia di rumah kesepian. [Nz]

Aku memang belum baca buku untuk usia tahapan anakmu ini. Tapi yang jelas pada masa ini anak biasanya sedang mengembangkan egonya, terutama masalah kepunyaan. Jadi kalau dia punya mainan yang dia senangi/baru/yang dikasih orang tertentu, dia akan menunjukkan kesetiap orang yang dia kenal. Demikian juga dengan sekolah, dia mau menunjukkan ke kamu kalau kepunyaan'nya itu ini. Memang membosankan buat kita orang dewasa tapi buat anak-anak itulah kepunyaannya yang ia bangga2kan. Menurutku kamu tunjukkan perhatian yang tulus kedia artinya memang sekolahnya menarik, mis : komentari ruang kelas, komentari halaman, komentari gambar2nya, dll. Dan kalau bisa tunjukkan gambar/ film/jalan-jalan tentang situasi disekolah2 lain. Mungkin digali lebih jauh apa yang dia senangi dari sekolahnya itu dan kamu bisa ceritakan tentang sekolahmu dulu atau sekolah ayahnya. Mungkin dengan begitu dia lebih bisa melihat situasi lain selain "dirinya sendiri" (ego). Anakku juga begitu, baru dibelikan sepatu, sepatunya tidak mau dilepas, dipakai kemana saja, bahkan ketempat tidur (lalu kalau ketemu saudara dia bilang kalau dia baru dibelikan sepatu. Tapi memang untuk membangun egonya kita sebaiknya memberikan komentar yang positif tetapi tidak mengada-ada ie warnanya coklat ya, ada garis-garisnya lho.Disarankan untuk tidak memberikan komentar penilaian tertentu ie bagus ya, jelek ya, karena kalau dia lihat yang sama dia akan komentar yang sama. Terkadang memang susah ya menghadapi anak kecil, kalau sudah maunya maksa tapi apa yang kita lakukan sekarang akan sangat berdampak terhadap masa depannya, ini yang harus dijaga. [Rv]

Tidak ada komentar: