Ramalan Ekonomi
PANDANGAN PAKAR EKONOMI
Terjadi PHK besar-besaran meski ekonomi mulai membaik
Di Indonesia , krisis mulai masuk melalui jalur pasar modal tepatnya 6 oktober 2008. Krisis tersebut dengan cepat menyebar ke semua lini bidang perekonomian. Atas peristiwa ini Indonesia pada tahun 2009 nanti akan menghadapi masa-masa yang sangat sulit. Perekonomian terancam.
Meski demikian, menurut Drajat wibowo, seorang pakar dan pengamat ekonomi, pasar di indonesia akan terus tumbuh meskipun melambat seperti halnya di china hingga level 4,5 persen. Berbeda pula dengan jepang, singapura, atau amerika di Negara tersebut tidak ada pertumbuhan lagi. Hal itu di akibatkan karena merosotnya sector-sektor konsumsi dan ekspor. Karena amerika yang biasanya menjadi sasaran ekspor terbesar beberapa komoditas, daya belinya menurun.
Khusus mengenai PHK yang akan terjadi pada tahun 2009 nanti, Drajat berpendapat bahwa fenomena PHK yang dilakukan oleh perusahan yang gulung tikar belumlah apa-apa, ibarat hujan baru gerimisnya. Akhir tahun ini sudah mulai terasa hujan lebat, namun badainya yang sesungguhnya akan terjadi pada tiga bulan pertama.
Disana akan ada PHK besar-besaran. Sekarang saja sedang terjadi PHK semu, banyak perusahaan yang telah merumahkan karyawannya. Hal seperti itu memang tidak bisa di hindarkan. Dengan begitu pengangguran akan meningkat hingga 400 ribu.
PHK akan menerjang hampir semua lini seperti sector perkebunan kopi, kelapa sawit dan karet . bahkan akan terus merambah sector yang bergerak di pasar modal dan hingga keuangan.
Namun Drajat mengatakan bahwa dalam setiap peristiwa, selalu ada hikmah. Begitu pula dalam keadaan krisis , ada celah positif yang bisa dimanfaatkan. Dengan adanya penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar maka barang –barang impor akan terhambat untuk masuk ke dalam negeri karena harganya akan meningkat tajam.
Di sinilah mesti ada peluang untuk menggairahkan kembali produk-produk dalam negeri untuk mengalihkan perdagangan yang selama ini di dominasi oleh barang import. Beberpa peluang akan muncul di sector pariwisata, wisatawan yang selama ini gemar melancong ke luar negeri akan piker-pikir lagi untuk plesiran ke luar negeri.
Mereka akan memilih lokasi–lokasi dalam negeri seperti berlibur ke bali atau kota-kota lainnya di dalam negeri. Asset-aset seperti property juga semakin murah karena mengikuti perkembangan kurs. Menurut para pengamat ini keadaan krisis yang terjadi sekarang ini akan mulai mereda pada akhir tahun nanti, usai berakhirnya pemilu.
Pada saat itu juga diharapkan Negara maju yang menetukan laju pertumbuhan ekonomi seperti amerika dan china sudah pulih dari luka resesi. Sehingga di mungkinkan memasuki tahun 2010 indonesia juga akan kembali pulih.
, seorang pengamat pasar modal justru mengatakan bahwa perekonomian di tahun 2009 akan lebih baik jika di bandingkan 2008. Alasannya karena kekuatan ekonomi Indonesia terletak di sector ekonomi dalam negeri atau domestiknya.
Meskipun terjadi dampak krisis global tapi tidak membuat kita masuk ke dalam krisis seperti krisis yang terjadi pada tahun 1998. Jika di amerika mungkin parahnya sama seperti ketika Indonesia mengalami krisis pada tahun 1998.
Sebenarnya Indonesia hanya menerima dampak dari apa yang terjadi di amerika. Bagaimanapun juga ekonomi negar akita tetap dapat tumbuh walaupun turun daripada tahun- tahun sebelumnya karena kita mengandalkan pasar domestic yang ada.
Begitu juga dengan kondisi perbankan.
Menurut dandossi, pada tahun 2009 akan lebih baik di bandingkan 2008 yang ketat. Sampai saat ini Indonesia masih tetap di anggap sebagai Negara yang baik dalam hal melakukan investasi bagi para investor asing.
Hanya saja masalahnya adalah investor asing yang mengalami krisis likuiditas sehingga mereka tidak bisa masuk ke Indonesia karena dana yang mereka punyai terbatas dan ada prioritas lain yang mereka dahulukan. Menurut dandossi tahun 2009 ketika ekonomi dunia mulai pulih, secara perlahan para investor akan masuk kembali ke Indonesia sehingga roda perindustrian di negeri ini akan kembali bergerak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar